Ia juga menekankan pentingnya kemitraan internasional dalam mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan. “Kami bangga mendukung inisiatif yang dipimpin oleh komunitas lokal yang tidak hanya menghasilkan pendapatan, tetapi juga melestarikan lingkungan,” pungkasnya, menyoroti pentingnya upaya bersama dalam menghadapi tantangan global.

Langkah Inggris di Maros disambut baik oleh banyak pihak, termasuk pegiat sosial dan hak hak perempuan di Sulsel, yang menilai langkah Kedutaan Inggris sangat tepat dalam peran mendorong pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan.

Nur Suhrah Wardyah Sibali, salah satu anggota dari The Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) Sulsel, menekankan bahwa pemberdayaan perempuan sangat penting untuk mendorong inisiatif ekonomi hijau di daerah ini.

“Perempuan memiliki peran vital dalam pengelolaan sumber daya alam dan memimpin proyek ekoturisme berbasis masyarakat,” katanya.

Nur Suhrah yang telah berberapa tahun menjadi peneliti dan pekerja sosial di SIEJ Sulsel, menekankan bahwa inisiatif tersebut tidak hanya menghasilkan pendapatan tetapi juga meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat serta perlindungan terhadap perempuan, hal tersebut dapat memastikan masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Lebih jauh lagi, para pemimpin perempuan diharapkan mendorong perlunya representasi yang lebih besar dalam proses pengambilan keputusan terkait kebijakan lingkungan.

“Ketika perempuan terlibat, kita melihat pendekatan yang lebih holistik terhadap keberlanjutan yang menguntungkan seluruh komunitas,” ujarnya.

Nur Suhra menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah lokal dan organisasi akar rumput untuk menciptakan kebijakan inklusif yang mengatasi pertumbuhan ekonomi dan konservasi ekologis. Fokus ganda ini, menurutnya, sangat penting untuk mencapai keberlanjutan jangka panjang di Maros dan sekitarnya. (Uki Ruknuddin)