Pelindo Bangun Terminal Penumpang Baru di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon
Wakil Direktur Utama Pelindo Hambra Samal menyampaikan bahwa pengembangan Terminal Penumpang Pelabuhan Yos Sudarso Ambon merupakan bagian dari strategi besar Pelindo pasca-merger untuk menghadirkan layanan kepelabuhanan yang terintegrasi dan bertaraf internasional. Ia menekankan pentingnya terminal tersebut sebagai sub-hub kawasan timur yang mendukung mobilitas logistik dan penumpang.
Menurut Hambra, terminal penumpang yang ada saat ini hanya seluas 1.500 meter persegi dengan kapasitas maksimal 600 orang. Padahal, data arus penumpang pada masa angkutan Lebaran 2025 mencatat lebih dari 1,18 juta penumpang, meningkat 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Oleh karena itu, terminal penumpang yang memadai adalah kebutuhan,” ujarnya.
Pelindo akan membangun terminal baru dalam beberapa tahap secara multi years. Pada tahap awal, gedung baru yang dibangun akan seluas 3.200 meter persegi dan mampu menampung hingga 1.800 penumpang secara bersamaan.
Terminal juga akan dilengkapi berbagai fasilitas, antara lain ruang tunggu yang nyaman, area check-in, ruang ibu dan anak, serta ke depannya ditambah dengan garbarata dan fasilitas pendukung lainnya.
Hambra menambahkan bahwa pembangunan terminal ini diyakini akan memberikan dampak ekonomi berlipat bagi Maluku.
“Terminal ini akan mendongkrak sektor transportasi, mendukung pertumbuhan UMKM lokal, serta memperkuat posisi Ambon sebagai destinasi wisata bahari,” ungkapnya.
Menurutnya, infrastruktur pelabuhan yang baik akan mendorong daya saing wilayah dan meningkatkan kepercayaan investor.
Tak hanya sektor penumpang, Pelindo juga meningkatkan layanan bongkar muat peti kemas. Salah satu inovasi terbarunya adalah elektrifikasi dua unit Quay Container Crane (QCC) yang sebelumnya menggunakan bahan bakar diesel. Transformasi ini membuat operasional QCC menjadi lebih efisien, ramah lingkungan, serta meningkatkan keandalan pelayanan bongkar muat.
Efisiensi operasional turut berdampak pada kinerja logistik Pelabuhan Ambon. Hingga pertengahan 2025, throughput peti kemas meningkat 15 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini didorong oleh kelancaran arus logistik serta produktivitas alat bongkar muat.

Tinggalkan Balasan